Ayah
Ayah, aku sadar
tak mudah untuk menjadi dirimu
kau selalu pergi disaat aku masih terlelap
dan kau pulang disaat aku terlelap lebih dulu
Ayah, maafkan aku
jika aku belum bisa memahamimu
mungkin kini aku terlalu tabu
untuk mengerti yang kau maksud hidup dan mati
Ayah, tapi tolong lihat aku
aku bukan patung disangkarmu
aku makhluk yang dulu kau hangatkan di kala dingin
dan kau usap air matanya kala gulita menerpa
Aku bukan batu, Ayah
aku bukan batu
aku terus menanti
detik-detik untuk kau menyadarinya
jika suatu hari kau menyesali ini
aku harap semua hanya mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar